Rabu, 01 Juli 2009

Kantor Baru semangat Baru




Moment yang bersejarah itu tak terasa sudah menginjak umur 6 bulan. Tepat tanggal 20 April tahun ini genap sudah umur PT Gawih Jaya Distrik Pati. Semenjak lahir tanggal 20 November 2008 yang dibidani tenaga profesional laiknya, Bapak Nur Supriyadi Area Manajer Semarang, dan Bapak Handrias Eko BS Distrik Head Pati. Tak lupa wejangan-wejangan yang sangat berharga bergemuruh datang dari segenap direksi, menyambut lahirnya “Sang jabang Bayi”.Baik RM East, Bapak Mawardi dan NSM Bapak Ricky Junaidi.

Layaknya seorang bayi, pun Distrik Pati harus mengenal lingkungan, dan mau tidak mau harus adaptasi dengan kompetitor yang bersarang di Area-nya. “Teror-teror” itu serasa tak mau berhenti dan tak akan pernah berhenti. Program yang sangat gencar ibarat sebuah teror yang siap saja menggilas siapa saja yang tak siap dan tak mampu bertahan hidup dengan perubahan iklim pemasaran Indonesia, khususnya pemasaran rokok.


Dua sisi yang berbeda ketika memandang sebuah kesuksesan dan kemampuan defensif yang tampak. Kesuksesan bisa dilihat dari sebab-sebab yang menimbulkannya. Ada dua sisi yang harus dicermati dan dipahami. Ibarat pisau harus selalu diasah. Satu Sisi yang penting disini adalah sisi internal dan sebagian yang lain adalah sisi eksternal.

What Internal? Ya, sisi manajerial dimana terdiri dari faktor-faktor pemasaran; Rencana kerja, Program yang mendukung distribusi dan percepatan konsumsi, pengarahan tentang kinerja secara menyeluruh dan yang paling urgent adalah controling terhadap semua lini ujung tombak, baik dalam personality salesman, kordinator salesman dan staff. Tak hanya manajerial yang harus solid, ketahanan Sumber Daya Manusia-nya juga harus bagus dan kompeten. Kemudian kecukupan Stok produk di gudang yang terukur, cukup untuk dua minggu cover, atau minimal satu setengah-nya, jika menginginkan stok aman. Dan lagi eksistensi Staff Admin dan Keuangan juga sangat mendukung mobilitas yang solid tersebut; logikanya, jika salah satu timpang maka berjalannya suatu organisasi yang sehat tidak akan terwujud.

What Eksternal? Adalah kelompok yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan yang dilakukan. Pelanggan, toko mitra, kompetitor, lingkungan kerja dan yang terpenting adalah user atau pengguna produk kita. Semua berujung baik jika kita melakukan service dengan baik dan hati-hati; jangan sampai dari salah satu faktor eksternal tersebut terluka hati. Maka bisa berakibat, kerja yang kurang nyaman dan cenderung ‘tidak sehat’. Pada intinya, kita memang dianggap menang ketika bisa mem-pressure produk kita, sehingga pelanggan atau toko mau beli, tapi kita akan lebih menang jika dilakukan dengan cara-cara yang indah dan elegant. Terlepas dari semua faktor yang terungkap, adalah faktor makro ekonomi, situasi politik, ekonomi dan keamanan nasional. Kebijakan pemerintah harus kita yakini adalah untuk kebaikan masyarakat, yang didalamnya tentu kebaikan kita juga akhirnya.


Bagaimana dengan Distrik Pati? Walaupun berdomisili dan bertetangga dengan ‘kandang macan’ Distrik Pati tak pernah mengenal kata menyerah. Justru menjadi tolok ukur keberhasilan jika memang mampu bertahan dengan kondisi hiruk pikuk program kompetitor yang sangat gencar dalam memperebutkan market share pemasaran rokok. Diantaranya, Nojorono dengan Brand Clas Mild dan Aroma, Sukun dengan Brand Sukun Executive yang membidik pasar tradisional dan kelas rakyat, dan raja Rokok dari Kudus Djarum dengan segala Brand yang tentu saja menginginkan market share yang mutlak dan signifikan. Belum lagi ratusan pabrik rokok yang kesemuanya membidik pasar yang hampir sama dengan brand Wismilak.

Selalu ada kemungkinan untuk berkembang. Dalam situasi yang lumayan kondusif, baik ekonomi dan situasi politik yang sehat, tak menutup kemungkinan, peluang-peluang distribusi kita akan semakin rapat, dan demand user yang semakin bertambah akan semakin terpenuhi, disamping tetap berusaha menciptakan user-user baru dan loyal user yang banyak.

Satu langkah maju, diawali dengan kondusifnya sisi internal dulu. Dalam wacana demokrasi, karyawan pada Distrik Pati diajak berkomunikasi terhadap hal-hal yang sekiranya untuk kebaikan semua. Sampai dengan hal-hal terkecilpun, jika dikomunikasikan dengan baik dan transparan akan mengakibatkan situasi yang semakin kondusif. Mengarah pada hal-hal yang kreatifpun akan semakin bermunculan. Ide-ide segar akan muncul ketika personality-nya segar pula.

Satu langkah bagus dalam organisasi adalah Distrik Pati, dengan ‘Masinis’-nya Bapak Handrias, melakukan Acara Do’a Bersama setiap Hari Senin pagi setelah semua armada memuat barang ke Mobil BOX masing-masing. Acara ini wajib diikuti oleh seluruh karyawan yang hadir. Setelah berdo’a untuk keselamatan dan kebaikan selama bekerja, juga agar mendapat hasil yang bagus dan memuaskan, dan tercapai target masing-masing. Setelah berdoa bersama, tak ayal waktu berkumpul seperti itu, adalah waktu yang tepat untuk brief kecil-kecilan dan menyamakan persepsi diantara karyawan. Hal ini juga digunakan tanya jawab seperlunya, agar semua karyawan menjadi jelas dan merasa tidak ada yang ditutup tutupi tentang kebijakan yang berlaku.

Munculnya ide Arisan Bulanan; oleh Koperasi BMS (Bersama Meraih Sukses) diilihami dari diskusi umum internal, mencari sumber kedekatan dan kebersamaan antara karyawan. Karena pada dasarnya karyawan bisa lebih dekat dan memiliki rasa kebersamaan ketika selalu diajak komunikasi dan berkegiatan yang ringan dan menghibur. Arisan timbul sebagai wacana harmonis yang timbul diantara karyawan. Bukan semata-mata karena mendapat kepuasan mendapat uang saja, tapi bangga memperoleh penghargaan karena setelah dikocok dan keluar nama, pasti diberikan selamat dan disalami oleh pimpinan. Tak urung, rasa deg-degan pun muncul ketika baru saja kaleng berisi nama-nama itu dikocok-kocok. “Hmm.. pasti nama gue neh yang nongol…” Nah, tersungginglah senyum-senyum itu, meski hanya satu nama yang muncul. Walaupun Koperasi BMS belum mempunyai badan hukum tapi cukup sukses membuat hubungan antar karyawan jadi So..Close.. yang dekat jadi tambah dekat.

Sikap yang bijakpun coba dimunculkan oleh Distrik Pati, jika Area yang lain mendapatkan Program Mobil Branding Slim16; sebut saja mendapat “Program Team Blitz” dari marketing Pusat. Team yang didukung dengan Mobil Branding, Armada Driver dan Pasukan Komando Team, dan lagi Support POS (Point Of Sales) Material yang memadai; berupa sampel rokok Slim16, Flagchain, stiker, dan sunblind. Rasanya tak ada yang menolak jika satu area mendapatkan kesempatan berpromosi seperti itu. Hmm.. hal ini tak membuat Distrik yang satu ini iri hati atau bahkan putus asa karena Distrik Pati tahu bahwa tak semua Area kebagian proyek seperti itu. Sikap bijakpun kemudian muncul, bagaimana konsep Team Blitz itu ditiru walaupun tanpa program yang mendasari, tentu dengan POS Material yang seadanya. Akhirnya timbul Team Blitz Bayangan, yang hanya fokus terhadap sub zona yang butuh support dengan ditentukan jadwal cover dan pelaksanaannya. Karena belum menemukan konsep yang ‘manjur’, tentang bagaimana nge-blitz yang bener, maka satu kali dalam satu minggu, cukup melakukan rutinitas blitz dengan armada Korsep, APS, dan di dukung oleh DH. Dalam konteks ini juga diharapkan dapat meningkatkan skill dalam pemasaran dan penguasaan wilayah. Tak hanya DH yang mampu mengenal seluruh wilayah cover tapi APS dan Korsep pun mendapat ‘wawasan nusantara’ tentang wilayah distrik yang cukup luas. Pembagian wilayah cover, bisa disesuaikan wilayah sub zona mana yang telah terjadwal, dan disesuaikan oleh wilayah yang diajukan oleh korsep masing-masing.

Lagi-lagi ide kreatif dari Pucuk Manajer Distrik Pati, adalah adanya Kembang Joyo Award, penghargaan ini diberikan kepada Rayon yang mampu berprestasi 110% dari target. Baik Salesman, Driver maupun Korsep sebagai pendukung di-lini retail. Hal ini terlaksana pada cycle 2 tahun 2009, Kembang Joyo Award diraih oleh Rayon Jepara, dengan personal Salesman Eko Aryanto, Driver Syaifudin Anshori dan Korsepnya adalah Hery Sukamto. Mereka mendapatkan penghargaan Makan Siang pada hari Sabtu ketika Akhir Cycle dan telah selesai bekerja, di Restoran Megah di kabupaten Pati. Biayanya dari mana ya? Usut punya usut, dikeluarkan dari incentif DH-nya. Dan hal ini dibenarkan oleh DH, Handrias Eko BS.

Belum cukup ide kreatif itu muncul, dari kebersamaan pula, Seragam Lokal Team Pati-pun muncul. Mengangkat tema besar Wismilak Diplomat, dengan warna Dasar Hitam, dan di dukung dengan brand Milday dan Wismilak Kretek Slim16 sebagai emblem dilengan kanan dan kiri. Sesuai kesepakatan bersama seluruh karyawan dianjurkan memiliki baju ini. Dan hasilnya, semua karyawan pada Distrik Pati memiliki baju kebesaran Team tersebut. Dan lebih heboh lagi, armada SR2d dan Sepeda rayon Blora memiliki seragam ini, sebagai bentuk solidaritas antara karyawan kantor dan karyawan yang berdomisili di daerah. Ho ho ho.. pasti timbul pertanyaan; dari mana uangnya ya? Ya, dari kantong pribadi masing-masing, karena team ini ingin ada suatu simbol yang lebih bisa menyatukan rasa kebersamaan dan rasa solidaritas antar karyawan.

Ada yang lain lagi? Kita tunggu kisah selanjutnya… salam BMS (Bersama Meraih Sukses).

Oleh: Noor Muhammad Arief, SE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar