Minggu, 21 November 2010

Inspirasi Sederhana tentang Kepala, Hati, dan Tangan



Inspirasi Sederhana tentang Kepala, Hati, dan Tangan

The Simple Inspiration of Head, Heart, and Hand

Oleh: Noor Muhammad Arief, SE

Klasifikasi : Sedang

Semangat Pagi Sahabat!

Ternyata cepat sekali waktu kembali pada hari Senin, sehingga MMS (Monday Morning Status) saya harus hadir untuk dijadikan inspirasi sederhana. Menjadi sebuah pengabdian dan service yang hangat walau hanya sederhana dan biasa. Namun, saya akan berusaha menjadi lebih baik dengan belajar, belajar dan belajar. Tanpa takut kritik dan masukan yang membangun. Hal inilah sebenar yang saya butuh, untuk kebaikan pribadi, sikap dan penuturan saya di ‘barak belajar’ –lebih elegan, forum diskusi- ini.




Dengan pola fikir yang sederhana, coba kita lirik dan lebih mendalam mengenali KEPALA, HATI dan TANGAN kita. Didepan cermin agar lebih sempurna. Betapa dahsyat dan sempurna pekerjaan dan hasil karya Tuhan. The Amazing! Namun saya kali ini tidak membahas sudut pandang keajaiban yang dibuat OlehNYA. Batasannya adalah filosofi atau makna serapan, makna inti dan makna tersirat untuk apa sebenar Kepala, Hati, dan Tangan kita jika dihubungkan dengan action kita dalam berkarya dan bekerja. Lebih tepatnya Berbisnis.

Maha Karya Dahsyat

Head, Heart, dan Hand yang kita punyai, ternyata lebih dahsyat dari sekedar yang kita kira. Ada pola yang hebat jika kita mencermatinya. Salah satunya, dengan bentuk fisik yang sesuai rumus Deret Fibonachi, -rumus golden ratio- yang mengukur pola tubuh: Head, Heart, dan Hand dengan tepat dan terperinci. Bahwa semua penciptaan adalah sesuai dengan rumus dan sangat teliti. “Segala sesuatu Kami ciptakan dengan ukuran tertentu, proporsional (The Moon, 54:49) dan berikutnya “…segala sesuatu diciptakan dengan hitungan yang teliti, satu per satu ” atau math (The Hidden Creature, 72:28).


Hitungan ini mengekor pada deret fibonachi, disebut para ahli sebagai Rasio Emas. Dalam rasio ini, jika digit tersebut dibagi angka sebelumnya, makin keatas makin mendekati angka tertentu. Misalnya: 233/144= 1,618, 377/233= 1,618 dan 610/377= 1,618. Rasio ini, diyakini oleh sejumlah ilmuwan sebagai “Proporsi Illahi.”

Deret Fibonachi tersebut adalah: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597……dst.
Lihat artikel Singgasana dan Kekuasaan Allah, Arifin Mufthi, bandung.

Aplikasinya bagaimana? Yup, coba lihat Contoh sederhana, pada tubuh manusia dipandang normal, jika diantara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit. Maka tinggi seseorang kira-kira sama dengan 1,618 unit. Contoh lainnya adalah jarak antara ujung jari tangan dan siku dibagi jarak antara pergelangan tangan dan siku. Tinggi muka dan lebar muka, letak hidung, mulut dan anggota tubuh lainnya termasuk paru-paru.

Leonardo Da Vinci dan Le Corbusier dalam lukisannya, menggunakan tubuh manusia, yang ukurannya ditetapkan menurut Rasio Emas. Rasio Emas juga digunakan sebagai salah satu rujukan terpenting dalam arsitektur abad modern. Anehnya, tubuh manusia, tumbuhan dan sebagian besar pemandangan alam yang terlihat “indah” atau proporsional juga mengikuti hukum ini. Oh iya, ingat Film The Davinci Code? Betul, Perkament dan ‘harta karun’ yang diperebutkan adalah kode rahasia rekening koran disebuah bank Perancis, yang mengguna deret Fibonachi. Dahsyat sekali ya..

***

Kembali pada pola sederhana kita, Kepala, Hati, dan Tangan kita jika dihubungkan dengan action kita dalam berkarya dan bekerja. Ketiganya bekerja sama untuk mencapai sukses kita, untuk mencapai kebahagiaan kita. Mereka bahu-membahu, mewujudkan ide, gagasan, dan mimpi-mimpi kita. Tugas kita, secara sadar dan berkelanjutan harus memupuk, membina, mempertajam, menguatkan dan melatih ketiganya untuk menjadi lebih baik, lebih dahsyat, yang berakhir pada Sukses kita secara absolutly. Mau?

Pola sederhana ini bisa dipakai untuk tujuan dunia –bisnis- maupun tujuan akhirat. Otak kita akan segera menerima impuls itu, dan bisa menentukan sudut pandang mana yang harus dipakai, ketika membaca artikel ini. Hi hi.. terserah kita, semampu memahami. Jangan dipaksa menelaah, jika terasa berat ya. Sebetulnya, sudah sangat sederhana saya menulis, tapi jika tanpa ada sampel atau contoh taklah lengkap juga indah sebagai artikel.

Head

Pemikiran yang jernih dan baik, strategi yang baik, pengetahuan kita akan bisnis dan pekerjaan kita, menjadi kunci dalam perjalanan sukses kita. Pengetahuan tentang syariah, hukum-hukum Fiqih, Tauhid, Al-Qur’an, Al-Hadist, Al-Ijma’ dan Al-Qiyas, juga tentang Ar-Rukhsah (kemurahan), tentunya akan menuntun kita ke jalan akhirat secara benar. Sehingga tak saling menyalahkan dalam tatanan Rasional dan Religiusisme.

Pembelajaran dengan membaca buku-buku, karya para ahli, kuliah, ikut seminar, melihat TV, ataupun melalui internet adalah untuk memupuk dan mempertajam daya pikir otak kita. Sekali lagi, saya mengingatkan, Fenomena FB (dalam 3 tahun terakhir), menggejala bak jamur di musim hujan. Wuihh dahsyat! Jangan salah mengguna, lebih baiknya, sarana apapun, termasuk FB, menurut saya, baik diguna sebagai Pembelajaran dan meningkatkan skill kita dalam tulis-menulis, menambah pengetahuan, dan ajang shilaturrahim yang bermanfaat. Untuk tujuan lain? Saya rasa kurang perlu dah.. apalagi untuk tujuan yang tidak baik. Jangan yak. Hentikan pola tidak baik itu.


Sebuah strategi yang baik akan membuat pekerjaan kita menjadi lebih ringan, dan perjalanan sukses kita lebih pendek. Apalagi jika kita meniru mentor yang sudah lebih dahulu sukses, dan menerapkan pola analisa terhadap kegagalan yang pernah dialaminya, so, akan sangat lebih pendek Kesuksesan kita raih.

Heart

Bayangkanlah, kalau kita tidak cinta pekerjaan kita, maka jarang sekali kita bisa sukses. “Care” pada karyawan kita, pada pelanggan kita, sudah menjadi keharusan. Kita harus mampu melayani dengan hati, selanjutnya, membentuk koneksi jembatan hati dengan pelanggan kita. Lebih dekat. Karena kita tahu sebenarnya manusia ini lebih emotional daripada rasional. Secara tidak sadar kita bisa merasakan kalau seseorang itu benar-benar berhubungan dengan kita dalam berbisnis, dengan tulus atau tidak. Tentunya, karena hati kita juga bisa mendengar apa yang dikatakan hati orang lain. Jika kita latih, memungkinkan, kita bisa membaca hati orang. He he..

Hand

Implementasi pada Job Description kita, Pelaksanaan pekerjaan, “skill” kita dalam mengerjakan pekerjaan kita, dan keahlian kita dalam melaksanakan tindakan kita, juga harus kita latih. Membuatnya lebih tajam dan handal, sehingga kita bisa menjadi seorang ahli yang memang benar-benar mampu dalam bidang kita.

“Tidak ada satu strategipun yang sukses tanpa tindakan yang tepat.”

Tindakan jadi kunci. Tanpa tindakan, mimpi tinggal mimpi, dan rencana tidak pernah terealisir. Dalam dunia modern ini kita tidak jarang beradu “otot” dalam berkarya. Disana baik, disini baik; dimana-mana baik. Eits! Jangan risau, kita harus membumbui tidanakan kita dengan Differensiasi dan Value Added. Apa itu? Lain kali saya ekpos ya, dalam note-note kedepannya. Bolehlah saya diingatkan jika terlupa. Pada intinya, kita harus membuat beda strategi dan pelaksanaan kita, walau bergerak pada bidang yang sama, -difference-, tak lupa agar menjadi sama sekali beda, kita membuat keputusan kita menjadi dan mempunyai Nilai Lebih. -Value Added-. Jika banyak barang sama, ditawarkan dengan pola yang sama, apakah juga memuaskan hasilnya? Kecuali jika Rumah Makan kita misalnya, benar-benar Special Sambel, sehingga banyak aneka macam sambel, dari berbagai daerah, dan disajikan secara segar dan selalu fresh. Nah, selain berbeda dengan Rumah Makan lain, Nilai lebihnya ada pada pelayanan yang Fresh, Cepat, dan menawarkan berbagai macam Sambel (Wuih.. jadi laper neh..).


Kita tahu Skill kita sudah dalam bentuk yang lebih “halus” dan kadang-kadang sulit dijabarkan; tapi jelas kita tahu, apakah kita sudah atau belum termasuk yang tebaik dibidang kita, apakah kita bisa disebut ahli dipekerjaan kita. Disini dibutuhkan kejujuran dalam menjawabnya; jika ingin menjadi lebih ahli.

Dan akhirnya: I’m Pledge… Saya berjanji pada diri sendiri, saya mengguna Kepala saya untuk berfikir bijak dan cerdas, menggunakan Hati saya untuk Loyalitas yang Hebat, dan Menggunakan Tangan saya untuk menumbuhkan Pelayanan yang baik.

Salam Sukses dan Selalu Semangat Pagi!!

Berawal dari hanya MMS (Monday Morning Status), menjadi Notes yang Dahsyat!