Kamis, 11 Maret 2010

PAPA, KEMBALIKAN TANGAN ITA..


Berapa dalam rasa sayang kita terhadap Anak-anak kita? Saya ingin bertanya, dapatkah rasa sayang itu diukur dengan uang? Atau bahkan menggadaikan jiwa dan tubuh mungil anak kita dengan ukuran duniawi, atau bahkan kesalahan-kesahlahan mereka begitu tak terampuni? Begitu pongah rasanya, ketika hak anak-anak kita terkebiri, nahkan oleh kita sendiri. Subhanallah, jangan sampai sahabatku yang dirahmati Allah. Simak kisah dari negeri seberang Malaysia ini:



Sepasang suami isteri seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak untuk diasuh pembantu rumah ketika mereka bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Sendirian di rumah, dia sering dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja. Dia bermain diluar rumah. Dia bermain ayunan, berayun-ayun di atas ayunan yang dibeli papanya, ataupun memetik bunga matahari, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya diparkirkan tetapi karena lantainya terbuat dari marmer, coretan tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya. Hari itu bapak dan ibunya mengendarai motor ke tempat kerja karena ada perayaan Thaipusam sehingga jalanan macet. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejutlah ayah ibunya melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini?" Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 'Tak tahu... !" "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Ita yg membuat itu papa.... cantik kan!" katanya sambil memeluk papanya ingin bermanja seperti biasa.
Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa?. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya.
Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. "Oleskan obat saja!" jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya.
Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Ita demam...
" jawap pembantunya ringkas."Kasih minum panadol ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya. Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan ia dirujuk ke hospital karena keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap doktor memanggil bapak dan ibu anak itu.
"Tidak ada pilihan.." katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena gangren yang terjadi sudah terlalu parah.
"Ia sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu dipotong dari siku ke bawah" kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang suntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata.

"Papa.. Mama... Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau dipukul papa. Ita tak mau jahat. Ita sayang papa.. sayang mama." katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya.
"Ita juga sayang Kak Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.
"Papa.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti? Bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi," katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya.

http://giealfonsin.blogspot.com/2010/01/kisah-sedih-seorang-anak-kecil.html
Sejuta senyum dari anak-anak manis ini, rasanya terkoyak hati jika mereka disakiti. Apalagi oleh orang tua mereka sendiri. Astagfirullah...
Walau sederhana, gadis imut ini penuh dengan sejuta harap dan cita-cita. Sebagai orang tua, tegakah menganiaya dia?

Change Ours Sistem Management Rights Now!!



Sebuah Konsekuensi Belajar Sepanjang Masa untuk Perbaikan; So, Rubah Gaya Berfikir Anda Sekarang Juga!!

Empat puluh CEO dari 200 perusahaan paling top Fortune 500 telah “dipecat”. Mereka bukan sekedar pensiun, tetapi terpaksa atau dipaksa untuk mengundurkan diri. Hal ini terjadi pada tahun 2000 silam, ketika krisis moneter melanda dunia, tahun 1997-2000. Pada saat 20 persen pemimpin paling puncak dari 200 perusahaan paling terkemuka didunia kehilangan pekerjaannya, tentu ada sesuatu mendasar yang salah. Mr Tanadi Santoso dalam sebuah Artikelnya.

Wuih.. cerita yang cukup serem ya. Bagaimana mungkin, seorang yang sudah level Manager, Chief Executive terkena PHK? Apa yang salah ya? Apa gaya berfikir mereka buruk, atau tetap berfikir sama ketika menanggapi setiap kasus yang sering kali berbeda?

Mencoba membedah kegagalan perusahaan tersebut, bahwa kesalahan dari kebanyakan perusahaan bukanlah pada strategi bisnis, tetapi pada implementasi dari strategi tersebut. Eksekusi yang buruk membuat apa yang semestinya terjadi, tidak terjadi, dan akibatnya adalah malapetaka perusahaan yang sering baru ketahuan setelah sangat terlambat. Eksekusi buruk terjadi karena para manager tidak peka terhadap issue-issue yang berkembang dan tak mau merubah jalan berfikirnya.

Biar tak terlambat, sebelum semua yang kelihatannya baik-baik saja akan menghilang dan lenyap di gusur perubahan; maka, sebaiknya Change Ours Sistem Management Rights Now!!

a. Mulai dari Diri Sendiri

Biasanya dalam etika sebuah pesantren, sebelum menganalisa seseorang, mereka akan menganalisa pribadi lebih dulu. Bagus juga jika diterapkan di perusahaan. Sebelum memerintah bawahan atau jika ingin di turuti semua perintah oleh anak buah. So, apa yang harus dilakukan terlebih dahulu? Yupi! Kita harus membereskan pekerjaan kita, dan jika perlu memberikan contoh tentang prilaku yang benar atau sesuatu yang diinginkan oleh kita. Dengan memberikan petunjuk, arahan dan training berarti kita telah melakukan sebagian dari Sistem dasar Organisasi Perusahaan. Planing, Organising, Actuating, dan Controlling. Hal ini masuk dalam tataran Actuating.

Tips-nya adalah, “Jangan memberikan perintah jika kita belum bisa mengerjakan atau belum faham tentang apa yang kita perintahkan.” Business Wissdom by Mario Teguh.

Sebuah artikel menarik dari Jack Welch (General Electrict), me-resume bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan bijak. Simak yuk..

Jack Welch dari GE yang legendaris memberikan 4E + 1P untuk formula sukses. Energy, Energize, Edge, Execute, dan Passion. Pemimpin yang baik haruslah mempunyai energi cukup untuk melaksanakan pekerjaannya, dapat memberikan semangat kepada bawahannya, dapat dengan tegas memilih suatu tindakan, dan yang terpenting dapat mengeksekusi strategi dengan baik. Semuanya itu haruslah di bungkus dengan kecintaan akan apa yang dikerjakannya.

Jarak antara apa yang di inginkan perusahaan dengan apa yang menjadi kenyataan sering dianggap sebuah hal yang misterius. Pada saat perusahaan meminta konsultan terkemuka menganalisa dan memberikan saran, semuanya serba tepat, tapi implementasi dan eksekusi dari strategi itu seringlah tidak pas. Eksekusi yang baik haruslah dijadikan standar utama dan dasar dari strategi dan tujuan. Eksekusi inilah “missing link” yang memutuskan rantai hasil yang seharusnya dan kenyataan di lapangan.

Tujuh ciri dasar pimpinan yang mampu melakukan eksekusi dengan baik adalah: Mengenal dengan baik akan karyawan dalam perusahaannya; Sadar akan kenyataan lapangan; Mempunyai target dan prioritas yang jelas; Mengikuti perkembangannya; Memberi penghargaan pada yang menjalankan pekerjaan dengan baik; Mampu mengembangkan karyawan; dan tahu akan kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri.

Kebanyakan pimpinan dapat menganalisa dengan baik akan kekuatan dan kelebihan perusahaan tetapi sering lemah menganalisa kelemahan dan kekurangan perusahaan. Lihat Analisis SWOT. Banyak pimpinan yang menipu dirinya sendiri dengan mengatakan semuanya berjalan dengan baik bahkan sampai pada saat terakhir dan akan runtuh.

Secara umum gambaran dari perubahan diri sendiri adalah, merubah cara berfikir, cara bersikap, dan cara berperilaku dari yang hanya biasa-biasa saja menuju cara berfikir, bersikap, dan berperilaku yang luar biasa.

Meminjam istilah yang menjadi logo Bapak Mario Teguh dalam sebuah presentasinya: “Don’t be yours self; Be Yours Super Self!! Jangan jadi dirimu sendiri; Jadilah Pribadi yang Super!!”

b. Mulai dari Hal yang Kecil dan Terbiasa di Lakukan

Nah salah satu perubahan yang mudah dan bisa dilakukan di Area PT Gawih Jaya adalah perubahan memakai system Mutasi atau Rolling. Rolling adalah pemindahan karyawan dari satu tempat kerja ke tempat kerja lain dan atau dengan pekerjaan yang berbeda. Hal ini seharusnya menjadi menu wajib yang harus dijalankan. Hal yang lumrah, kecil dan mungkin remeh. Harus diingat, hal ini penting banget loh, agar semua karyawan mendapat kesempatan bernafas dalam pekerjaan, tempat dan suasana yang baru.

Pengaruhnya terhadap konsep dasar ‘Menyehatkan Perusahaan’, dengan arti me-Refresh, dapat berjalan dengan baik. Tak ayal lagi, semua demi kebaikan perusahaan. Hmm, sudahkah di jadwal dengan tertib Rolling atau Mutasi Karyawan? Jangan lihat Area Sebelah loh? He he he.. untuk semua departemen, Divisi? Boleh juga!

Rolling-an dan mutasi? Siapa takut!

Duh, jangan-jangan bulan depan gue di roling neh? Duh jangan-jangan bentaran ane di mutasi di tempat yang lebih jauh. Hadew... jadi mumet neh. Tak semangat kerja!

Jadi ikut pakai kata jangan-jangan neh; Jangan-jangan diantara teman kita ada yang berfikir kaya di atas. Duh jangan sampai dah! Karena kata-kata tersebut hanya dimiliki oleh orang yang kurang kesatria dan gentleman. Lebih bagus berkata seperti ini neh;

Alhamdulillah, saya akan di rolling, dan di mutasi dan akan mendapat pengalaman yang baru dan mendapatkan ilmu baru. Jadi tambah kaya dah pengalaman. Syukur-syukur dapat tambahan uang saku. Jadi nambah rejeki dah.

Baru kesatria kalo gitu brother!

Tapi ada juga loh, sebagian dari teman kita, tetap keukeuh mempertahankan jabatannya yang sekarang, dan tak mau juga di pindah kerja, di-rolling bahkan di mutasi dan dipromosikan jabatan, untuk memegang jabatan yang lebih tinggi.

Nah, hal ini harus dicerna lebih dalam dan teliti. Apa alasan yang sangat mendasari? Pertimbangannya apa sudah matang? Dan apakah sudah tahu konsekuensi yang harus diterima, ketika menolak perintah atasan tersebut? Hmm, kayaknya departemen HRD yang harus kerja keras neh dalam masalah ini; So, HRD bertanggung jawab untuk mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Tidak sekedar Need –butuh- loh, tapi memang urgently oriented. Termasuk bertanggung jawab dalam kasus ‘Karyawan Super’ yang mokong tak mau di promosikan. He he he…

Pembinaan mental dalam arti lebih luas pengayoman terhadap karyawan memang sangat perlu diperhatikan; hal ini juga menyangkut pemberdayaan karyawan secara menyeluruh yang harus terus menerus di pantau dan dievaluasi; apakah sudah sesuai atau memang perlu adanya perubahan strategi atau memerlukan perubahan management? Yang lebih tahu tentulah pemegang wewenang neh.

Kultur perusahaan seharusnya memang mendukung eksekusi Pimpinan Area dengan memberikan transparansi akan reward and punishment yang jelas kriterianya. Sering para karyawan yang bekerja sepuluh kali lebih efektif diberikan reward yang sama dengan karyawan yang tidak berprestasi. Dan pemimpin terkaget-kaget ketika karyawan karyawan super tersebut mau mengundurkan diri dan pindah ketempat lain yang dapat menghargai karyanya. Pencarian karyawan yang tepat juga mendapat sorotan yang panjang, pekerjaan ini seharusnya-lah dilakukan oleh para pimpinan sendiri, sehingga tidaklah terjadi kesalahan yang baru diketahui setelah sangat terlambat.

Terlepas dari itu semua, perbaikan mendasar dari system yang telah ada, juga harus diperketat. Apakah roda system yang ada berjalan dengan baik. Komunikasi antar atasan dengan bawahannya, pola kinerja yang segar dan indah, kedisiplinan, semangat kerja, kerapihan laporan, dan hal-hal kecil yang sering dilakukan; anggap saja salah satu tak bekerja sesuai jalur, apakah perusahaan bisa dikatakan sehat? Oh, tentu tidak. Pembenahan harus dilakukan. Sebuah ibarat, mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan lakukan sekarang juga! Layak ditiru tuh sebuah inspirasi dari Aa Gym, KH Abdullah Gymnastiar.

“Bagi saya rolling atau mutasi kerja memiliki pengertian memutar atau menggilir penempatan pejabat atau karyawan dari satu jabatan tertentu dan atau tempat tertentu ke jabatan atau tempat yang berbeda.yang ditetapkan dalam kebijakan yang Compulsary.” Sumarwoto, S.H., MPA; pejabat Negara, saat berpidato di Provinsi Kalimantan Timur, menanggapi issue Rolling dan Mutasi Pegawai.

c. Mulai dari Sekarang Juga

Untuk menjadikan perusahaan dan pribadi yang lebih baik, untuk kesejahteraan dan perubahan kearah yang lebih dahsyat, kenapa harus menunda sampai besok? Harus Sekarang Juga melakukan perubahan! Change Ours Mindset Rights Now!!

Nah, prinsip dari artikel perubahan system management disini adalah SELALU BELAJAR, selalu belajar mengambil hikmah dari setiap history yang pernah terjadi. Ketika belum berhasil, pribadi yang bagus akan bertanya: apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini yang akan membuat saya jadi lebih baik, lebih hebat, lebih dahsyat, dan lebih kuat? Sehingga Pribadi yang Super tersebut maju selangkah lebih baik dibanding orang yang menyalahkan. Pertanyaan terakhir dalam artikel ini: BELAJAR apa Anda hari ini? Belajar apa yang akan membuat Anda jadi lebih baik? Belajar apa yang membuat Anda disukai banyak orang? Selalu bertanya hal ini setiap hari, sehinggasetiap yang terjadi kita akan bisa mengambil hikmahnya. Salam Sukses!! Salam Semangat Setiap Saat!!

Noor Muhammad Arief, SE

Penulis adalah Sales Coordinator Area Pati

Reporter dan Respondent Majalah Wismilak dan penulis di Blogspot.Com

Contact Person: 085.641.201.333

Website: WWW.SemangatSetiapSaat.Blogspot.com

Email: noor.muhammad.arief@gmail.com